Selasa, 11 September 2012

CERPEN


Tersenyumlah Sahabatku
Pagi cerah,mentari  tampak dengan senyum cerianya,menambahkan suasana sejuk di pagi ini. Dia datang dengan wajah cemberut.
“Katanya si gadis imut,kok pagi-pagi udah merengut,cemberut mulu neng” ,tanyaku bergurau.
“Apaan sih kamu!”, sahut Ika.
Ya …Ika dia adalah sahabat aku,dia dikenal di sekolah sebagai anak yang ceria dan selalu tidak jelas. Aku,Rifa, dan Ema mendekatinya.
“Kenapa kamu sun,cemberut aja kaya gak kuat bayar hutang”,kata Ema,
“Apa lagi ta la Ema,Huhh...”,jawab Ika dengan judesnya.
Aku,Rifa dan Ema saling bertatapan dan memandang satu sama lain,dan merasa ada yang aneh dengan sahabat kita yang satu ini.
“Hmm,,udah lah..bentar lagi lak udah kembali seperti biasa yang kayak kemarin tuh,dia kan suka gak jelas.Mungkin dia belum ketemu sang Pangerannya tuh…”,kata Rifa sambil senyum-senyum gak jelas.
Ika hanya menatap Rifa dengan wajah biasa-biasa saja tetapi agak sinis dikit dan segera dia masuk ke kelas. Aku dan sahabat-sahabatku menyusulnya.
Di kelas,dia tampak seperti tadi,cemberut…padahal pas pelajaran,biasanya dia selalu aktif,tapi aktifnya dalam hal cerewet aja!! J
Ting,,,ting,,,ting,,,bel yang ditunggu-tunggu oleh banyak siswa,yaitu bel istirahat. Aku keluar dari kelas bersama kedua sahabatku, Rifa dan Ema lalu disusul Ika dibelakang kami,langkah ika dipercepat dan akhirnya dia berada di depan kami. Lalu dia berhenti di depan kantin.
“Bu…es the 1”,pintanya dengan nada yang lucu.
Kami bertiga duduk disampingnya.
“Ika little baby, gak biasanya kamu gini,ada masalah??atau ada yang salah??”, tanyaku dengan nada manja,
“Gak da papa”,jawabnya dengan judes lagi.
Lalu dia berdiri membawa es tehnya dan meninggalkan kami yang sedang duduk menemaninya.
Dari kantin kulihat dia sedang asyik bergurau dengan Antok,sahabat kami juga. Lalu dia pergi untuk menuju ke kelas lagi. Kami segera nyamperin Antok.
“Tok,tadi Ika bilang apa?”, Tanya Ema,
“Iya Tok,dia lo gak kayak biasanya?”,sahut Rifa,
“Kita tanyain tetapi dia tidak ngerespon!”, kataku,
“Haduuuh huuuh…ni mau tanya atau mau ngerampok sih,pertanyaan kok banyak banget,bingung jawabe ni, dia lagi badmood,katanya tuh kalian tuh gak bisa jaga rahasia…”,jawab Antok,
“Rahasia apaan”,serentak kami bertanya,
“Gak kurang keras tuh,,!!!”, ledek Antok,
“Lang cepetan ta la tok,sueenn…!!”, rasa penasaran Ema,
“Katanya kalian yang ngasih tau,kalau dia tuh suka ama Teguh..”,kata Antok,
“Kapan kita  ngasih taunya coba..??, kata ku,
‘Pas di perpus tuh..”, kata Antok,
“Owalah tuh Cuma iseng-iseng doang”,kata Rifa,
“Tapi kata Ika dia jadi malu kalau lihat Teguh gara-gara kalian kasih tahu..”,kata Antok,
“Emm…ya wez Tok makasih… da… J :P ..”,sahut Aku.
Kami pun lari meninggalkan Antok dan menuju ke kelas. Kebetulan sekarang di suruh ke perpustakaan.
Aku, Rifa, Ema dan Ika yang ada dibelakang munuju ke perpustakaan. Kami disuruh mencari puisi yang majasnya paling indah, kebetulan kami satu kelompok. Aku dan kedua sahabatku mendekati Ika yang sedang asyik mencari kumpulan puisi-puisi.
“Kamu duluan’,bisik Aku,
“Ndeh..ndeh.. Ema dulu lo…”,kata Rifa,
“Kok aku sih…”, kata Ema,
“Kan kamu yang ngomong ke Teguh waktu itu”,kata Rifa,
“La kan aku Cuma bergurau..”, kata Ema,
“Ya udah kita bersama-sama”, kataku.
Menuju kesamping Ika,
“Kaaa…”,kata kita,
“Apa…?”, jawab Ika dengan sinis,
“Udah dapet puisinya”,tanya Rifa sebagai awalan,
“Nih…tinggal nyari majasnya aja”, kata Ika dengan santai,
“Kaa..kita minta maaf,kita gak bermaksud untuk buat kamu malu,tapi pas itu aku tu gak sengaja,aku Cuma bergurau,gak beneran bilange ma Teguh”,kata Ema nada melas,
“Tapi ma,aku tuh malu banget pas itu,malu ma malu,pas temen-temennya dia bilang,”waa..sundari suka Teguh…gak pantes wi…”, aku malu ma”,kata Ika dengan nada marah sedikit manja,
“Ya maaf ka,maaf…penting kan aku udah ngomong ma Teguh”,kata Ema mencoba untuk membuat Ika tenang,
“Juga temen-temenya..!!! J “, kata Aku dan Rifa,
“Yakin loh udah ngomong..”, judes jawabnya Ika,
“Yakin dah..”,serempak bertiga,
“ Buktinya mereka udah gal nguber-nguber masalah itu kan ka”,kata Aku,
“Iya ka…senyum donk ka… pliiisss….!!! Masak dari tadi pagi sampek jam segini masih cemberut aja”,kata Ema J,
“Iya…iyaa ma,,,”, J :P :D kata Ika,
Akhirnya Ika dapat percaya dengan kami dan dia dapat tersenyum. Kami pun berkumpul seperti dulu lagi. Itulah sahabat, ada saat susah dan ada saat bahagia…
J SALAM SAHABAT J



0 komentar:

Posting Komentar